SEJARAH DAN ARTI PENTING MUSEUM

SEJARAH DAN ARTI PENTING MUSEUM

          Data Muhammad Yamin yang ada mengatakan bahwa museum di Eropa pada awal mulanya merupakan museum pribadi dari para raja atau orang-orang kaya dan tidak dibuka untuk umum. Dan museum itu disebut Cabinet of Curiosities. Museum pada zaman modern saat ini, mula-mulanya dirintis oleh Dr. Von Sibold, seorang doktor yang pernah bertugas di Pulau Desima, Jepang. Ia mendirikan sebuah museum di Leiden, Belanda, pada tahun 1837 dan diberi nama Ryks Museum yang terbuka untuk umum.
            Di Indonesia, menurut Muhammad Yamin, museum pertama yang dibangun pada tahun 1778 dan sampai saat ini masih berfungsi yaitu Museum Bataviaasch Cenootschap yang sekarang diganti menjadi Museum Nasional Depdikbud Republik Indonesia. Selain itu, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka. Ada Museum Gajah yang dikenal sebagai museum yang terlengkap dengan koleksinya di Indonesia. Ada pula Museum Wayang, Persada Soekarno, Museum Tekstil serta Galeri Nasional Indonesia yang khusus menyajikan koleksi seni rupa modern Indonesia. Di Sulawesi Selatan, museum yang pertama adalah Museum La Galigo yang secara resmi beroperasi pada tahun 1970.Di Surabaya, pada tahun 1933 berdiri Stedelijik Historisch Museum Surabaya yang didirikan oleh Von Vaber berkebangsaan Jerman yang sudah menjadi warga Surabaya. Museum ini baru diresmikan pada tanggal 25 Juli 1937 di gedung sendiri di Jalan Pemuda 33 Surabaya. Sebelum Von Vaber mempunyai ide mendirikan museum lebih dahulu ia mempunyai pemikiran untuk mengungkapkan sejarah kota Surabaya sebagai kota kelahirannya dan mempersembahkan suatu Lembaga Kebudayaan yang pada akhirnya diwujudkan dalam bentuk museum. Dan kelanjutan dari  Stedelijik Historisch Museum Surabaya ini adalah dengan berdirinya Museum Mpu Tantular yang diresmikan pada tanggal 12 agustus 1877 oleh Gubernur Jawa Timur pada saat itu.
            Pada dasarnya pendirian museum adalah untuk melestarikan suatu sejarah bangsa dan sekaligus melestarikan budaya bangsa. Dengan kita melihat definisi museum itu sendiri, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Museion. Museion merupakan sebuah tempat suci untuk memuja Sembilan Dewi Seni dan Ilmu Pengetahuan. Salah satu dari Sembilan Dewi tersebut adalah Mouse, yang lahir dari Maha Dewa zous dengan isterinya Mnemosyne.
Dari etismologi itu dapat diambil kesimpulan mengenai definisi museum itu sendiri. Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan pengembangannya, terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan studi, pendidikan dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya. Museum merupakan suatu badan yang mempunyai tugas dan kegiatan untuk memamerkan dan menerbitkan hasil-hasil penelitian dan pengetahuan tentang benda-benda yang penting bagi Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, merupakan tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya sebagai salah satu upaya dalam melindungi dan melestarikan kekayaan budaya bangsa.
Suatu museum tidak dapat dipisahkan dari koleksi-koleksinya. Karena koleksi-koleksi tersebut merupakan inti dari museum itu sendiri. Koleksi museum itu harus dapat disajikan sebagai salah satu bentuk komunikasi yang penting dalam upaya menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke museum. Dalam penyajian koleksi itu harus memperhatikan nilai estetika, artistik, edukatif, dan informatif. Informasi yang disampaikan melalui koleksi tersebut kepada pengunjung harus bersifat komunikatif dan edukatif artinya harus memuat nama benda, asal ditemukan, peride dan umur, fungsi koleksi, serta penjelasan singkat mengenai sejarah benda tersebut. Benda-benda yang disimpan di museum harus memenuhi persyaratan-persyaratan, yaitu :
  1. Bernilai budaya dan pengetahuan,
benda-benda yang disimpan di museum harus bernilai kebudayaan, karena salah satu tujuan didirikan museum adalah untuk melestarikan kebudayaan bangsa. Selain itu, benda-benda yang menjadi koleksi museum harus bernilai pengetahuan. Karena salah satu fungsi museum adalah untuk fungsi edukatif. Benda-benda koleksi museum harus dapat memberikan pengetahuan bagi pengunjung.
  1. Bernilai sejarah,
benda-benda koleksi museum harus bernilai sejarah. Karena museum merupakan sebuah lembaga penyimpanan dan perawatan benda-benda hasil kebudayaan manusia serta alam dan lingkungannya, serta benda-benda yang berkaitan dengan kejadian-kejadian masa lampau sehingga manusia atau pengunjung dapat berimajinasi tentang peristiwa masa lampau melalui benda-benda tersebut.
  1. Dapat diidentifikasikan,
koleksi museum harus dapat diidentifikasikan agar pengunjung museum dapat menganalisa manfaat benda-benda tersebut.
  1. Bernilai seni,
koleksi museum harus bernilai seni sebagai fungsi estetika sehingga pengunjung dapat merasakan kesenangan melihat benda-benda tersebut. Dengan begitu, museum tidak hanya berfungsi edukatif tetapi juga berfungsi rekreatif.
  1. Dapat dijadikan monument yang mewakili zamannya,
benda-benda koleksi museum harus dapat mewakili zamannya. Artinya, benda-benda tersebut dihasilkan pada zaman-zaman tertentu. Sehingga pengunjung dapat melihat fungsi dan manfaat kegunaan benda-benda tersebut sesuai zamannya.
Pengamanan museum harus diperhatikan. Termasuk pengamanan koleksi, bangunan dan manusia (petugas dan pengunjung) museum. Benda-benda yang berhasil dikumpulkan sesuai persyaratan, harus dirawat dan diawetkan agar tidak rusak atu musnah. Dharapkan agar semua lembaga pendidikan dapat memanfaatkan lembaga (museum) yang disediakan sebagai sumber pembelajaran ini dengan sebaik-baiknya.
            Museum memiliki fungsi edukatif, yaitu karena di dalam museum terdapat banyak pengetahuan. Maka museum juga disebut sebagai lembaga pendidikan non-formal, karena terdapat aspek edukasinya. Selain itu, museum juga merupakan sebuah lembaga pelestari kebudayaan bangsa, baik yang berupa benda (tangible) seperti artefak, fosil, dan benda-benda etnografi maupun non-benda (intangible) seperti nilai, tradisi, dan norma.
International Council Of Mueum (ICOM) atau Badan Museum Internasional menegaskan sembilan fungsi museum yang disebut dengan Nawa Darma, yaitu :
  1. tempat pengumpulan dan pengamanan warisan budaya dan alam,
  2. tempat dokumentasi dan penelitian ilmiah,
  3. tempat konservasi dan proparasi,
  4.  media penyebaran dan peralatan ilmu untuk umum,
  5. tempat pengenalan dan penghayatan kesenian,
  6. visualisasi waarisan budaya dan alam,
  7. media perkenalan budaya antardaerah dan antarbangsa,
  8. cermin pertumbuhan dan peradaban umat manusia, dan
  9. pembangkit rasa bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Berbicara tentang museum di Indonesia merupakan sesuatu yang unik tetapi kontroversi. Masyarakat  umum berpandangan bahwa museum itu merupakan bangunanan kuno untuk menyimpan benda antik yang sudah tidak terpakai, sehingga seolah-olah hanya berfungsi sebagai gudang. Padahal museum merupakan pusat berbagai informasi pengetahuan dan warisan budaya. Sehingga  fungsi museum diperluas dengan fungsi pendidikan. Museum merupakan bangunan historis kultural yang di dalamnya penuh informasi dan pengetahuan, sehingga menjadi wahana rekreasi, pengembangan, pendidikan, dan kemajuan masyarakat. Museum pendidikan di Indonesia masih sangat langka. Universitas Negeri Yogyakarta dengan komitmennya mengenang proses dan perkembanga pendidikan bangsa Indonesia dengan ini mendirikan musum Pendidikan dengan tujuan :
  1. memberikan pemahaman kepada anggota masyarakat, generasi muda dan civitas akademia tentang eksistensi dan peran Museum Pendidikan
  2. memberikan informasi tentang perkembanganpendidikan nasional melalui berbagai koleksi, symbol, dan dokumen yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun
  3. memberdayakan anggota masyrakat dam pemerhati pendidikan untuk berekreasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan
  4. memeberikan penghargaan kepada para perintis, tokoh dan pejuang pendidikan nasional
  5. menambah dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana wisata kampus yang bersifat edukatif-rekreatif.
Sehingga perlu adanya sosialisai yang lebih kepada masyarakat berhubungan dengan fungsi dan tujuan museum agar tidak terjadi salah-kaprah tentang arti penting museum. Agar supaya museum dapat bermanfaat secara efektif sebagai tempat pusat edukasi, imajinatif, inovatif, dan rekreatif. Serta sebagai tempat pelestarian warisan budaya bangsa.
Sumber          :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar